Kebiasan warga Jakarta kalo lagi naek bis pas mau turun di halte pasti nyebutin nama halte dengan nama'a doang tanpa embelan halte. Ini membuat orang pendatang yang baru datang ke Jakarta pertama kali jadi binggung. Seperti kisah si Togar, anak batak yang baru mengginjakkan kaki di Ibukota dan langsung naek bus jurusan blok M.
Kondektur: "Blok M....blok M...."
Penumpang 1 : "Bang, Sudirman....kiri!" Bus kemudian menepi dan berhenti.
Penumpang 2 : "Bang, Senopati...kiri!" Bus kemudian menepi dan berhenti.
Karena Togar mau turun, dengan yakin teriak.
Togar :"Bang, Togar Situmorang...kiri!" Bus tetap melaju tanpa mengurangi kecepatan.
Togar keheran karena bus tidak juga berhenti, ia merasa suara'a kurang lantang sehingga tidak didenggar sopir atw kondektur.
Togar:"Oi bang, Togar Situmorang...kiri!" Suara'a yang lantang membuat penumpang lain melihat kearah'a semua, namun bus tetap tidak berhenti.
Merasa kesal, Togar menghampiri kondektur.
Togar :"Oi bang, kau tuli ya? dari tadi aku sudah bilang Togar Situmorang kiri, kok bus jalan terus."
Kondektur dan sopir keheranan
Togar :"Tadi penumpang lain tinggal sebut nama'a, bus berhenti, kau belum tahu aku ya?"
Kondektur :""Maaf bang yang mereka sebut tadi nama halte bus ,dan di Jakarta gak ada nama'a halte Togar Situmorang, makanya bus jalan terus."
Togar :"oh...aku kirain tadi lagi ngabsen. Maka'a besok2 buatin juga halte Togar Situmorang y?"
Kondektur ""??!*#!$?!?"
SEMOGA TERHIBUR